auto

Thursday, August 15, 2013

Serindit indonesia dari pulau RIAU


Latar Belakang serindit indonesia dari pulau RIAU Indonesia. BURUNG SERINDIT,
(Loriculus Galgulus (Linnaeus))  Nama lain: Sindit,  Seindit,   Suku: Psittacidae


Bagi orang melayu Riau, Serindit sudah lama dimitoskan bahkan diabadikan dalam berbagai cerita rakyat dan dijadikan lambang-lambang : kebijaksanaan, keindahan, keberanian, kesetiaan, kerendahan hati maupun lambang kearifan. 

Beragamnya lambang dan mitos yang berkaitan dengan Serindit, menyebabkan unsur burung ini dimasukkan pula ke dalam lambang Propinsi Riau, yakni pada "Hulu Keris" yang disebut "Hulu Keris Kepala Serindit", yang melambangkan keberanian, arif dan bijaksana di dalam menegakkan kebenaran dan keadilan. 

Keris sebagai bagian pakaian lengkap adat Riau, hulunya yang bermotif Serindit.

Di dalam cerita-cerita rakyat Riau, terutama kisah mengenai dunia fauna, burung ini disebut dengan gelar "Panglima Hijau". Di dalam kehidupan orang Melayu Riau, sangkar berisi Serindit digantungkan di bagian depan rumah, tidak jauh dari ambang pintu muka. Penempatan ini dikaitkan pula dengan adanya kepercayaan, bahwa Serindit dapat menolak "sihir", "penyakit ayan" dan sebagainya.

Serindit indonesia dari pulau RIAU

Serindit indonesia dari pulau RIAU
SERINDIT SEBAGAI MASKOT SUKAN
 

Pertelaan

Serindit bentuknya seperti burung parkit, tetapi ekornya pendek. Bulu sayapnya berwarna hijau tua, dan pada ujungnya terdapat warna merah dan hitam. Badannya berwarna hijau muda bercampur kekuning-kuningan, sedangkan punggungnya terdapat warna kuning dan kecoklatan. Ekor herwarna hijau tua bercampur dengan merah dan hitam.

Paruhnya berwama hitam, sedangkan di puncak kepalanya terdapat warna biru. Serindit jantan pada bagian atas dadanya terdapat warna merah berbentuk bulatan, sedangkan pada Serindit betina warnanya hijau kekuningan. 

Perbedaan warna di bagian atas dada inilah yang memudahkan orang menentukan apakah serindit itu jantan atau betina. Jari-jarinya berjumlah empat buah. Burung ini relatif bertubuh kecil, sifatnya lincah dan pemberani, terutama yang jantannya. Seperti burung lain dari kelompok ini, jenis ini mempunyai kebiasaan aneh menggantung ke bawah pada waktu tidur.

Habitat & Penyebaran
Serindit hidup di hutan-hutan lebat, selalu berkelompok dan berpasangan. Di daerah Riau, populasi Serindit yang terbesar adalah di daerah daratan Sumatera, sedangkan di kepulauan Riau, walaupun ada (umumya di pulau-pulau besar yang berhutan lebat) jumlahnya tidaklah banyak. Daerah penyebarannya adalah Semenanjung Melayu, Singapura, Kep. Anamba Kalimantan, Kep. Riau, Bangka dan Belitung, Sumatera dan pulau pulau seperti Nias, Siberut, Sipora dan Enggano.

Makanan
Makanannya terdiri dari nektar, bunga, buah-buahan, biji-bijian dan kemungkinan serangga kecil.

Perkembangbiakan
 
Musim berkembangbiak antara bulan Januari dan Juli. Sarangnya di lubang pohon yang hidup atau yang sudah mati. Sarangnya terletak sekitar 12 m dari atas tanah. Diameter lubang sarang berukuran kira-kira 8 cm. Kedalaman sarangnya sekitar 45 cm dengan lebar 30 cm. Alas sarang terdiri dari daun daun. Betina membawa bahan untuk sarang dengan cara diselipkan pada bulu bulu tunggingnya. Jumlah telurnya rata-rata 3 butir. Telur tersebut menetas setelah dierami selama 3 - 4 minggu.

Burung ini adalah satwa identitas Provinsi Riau."
 
Serindit sangihe (Loriculus catamene) adalah jenis burung serindit dengan panjang 12-13.5 cm dan merupakan hewan endemik dari pulau Sangihe di bagian utara Pulau Sulawesi, Indonesia.

Serindit Sangihe merupakan hewan arboreal. Warna umum pada hewan ini hijau dengan warna merah pada bagian tenggorokan dan pantat serta memanjang hingga bagian ekor burung ini.

Pada tahun 2009, Serindit Sangihe masuk pada daftar hewan dalam keadaan berbahaya hingga sangat terancam, disebabkan wilayah hidup yang sempit dan hilangnya habitat yang menyebabkan penurunan populasi. Saat ini populasi Serindit Sangihe diperkirakan antara 10.000 hingga 46.000 Serindit Sangihe.
 
Serindit Jawa (bahasa Latin = Loriculus pusillus) adalah spesies burung dari keluarga Psittacidae, dari genus Loriculus. Burung ini merupakan jenis burung pemakan madu, bunga, kuncup bunga, buah-buahan kecil yang memiliki habitat di hutan primer, sekunder, kebun teh, kebun campur, tersebar sampai ketinggian 2000 m dpl.

 Serindit Jawa memiliki tubuh berukuran kecil (12 cm). Tubuh bagian atas berwarna hijau terang. Tubuh bagian bawah hijau-kuning. Tunggir warna merah. Tungging dan penutup ekor merah membara. Bercak kuning pada tenggorokan. Betina: bercak kuning pada tenggorokan lebih kecil. Iris kuning, paruh kuning, kaki jingga. Terbang cepat di atas hutan dalam kelompok. Kepakan menderu sambil bersuara. Merangkak dan merayap pada dahan atau ranting. Tidur dalam posisi menggantung.
 
Sarang dalam lubang pohon, dilapisi potongan daun. Kadang memakai sarang Takur atau Pelatuk. Berbiak pada bulan Maret, April, Mei. adapun daerah persebarannya adalah daerah bali dan jawa.

No comments:

Post a Comment